UNU Yogyakarta melalui HDC UNU (Halal Development Center) dan LPPM (Lembaga
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat) menggelar kuliah umum bertajuk “Peluang
Industri Halal Di Dunia Global”. Kuliah umum yang diselenggarakan jum’at 22 November
2018 tersebut menghadirkan Amir Hamzah
BIN MD ISA, CEO Uniti Colej Malaysia sebagai pembicara utama.
Dalam kesempatan tersebut, Amir Hamzah menjelaskan bahwa kedepannya produk
dengan sertifikasi halal akan lebih diminati di pasaran dan akan menjadi gaya
hidup, bahkan untuk orang-orang non muslim di seluruh dunia. Hal ini bisa
terjadi karena produk dengan sertivikasi halal sudah barang pasti lebih bersih,
higienis, serta terjamin. Selain itu, produk dari industri halal bukan hanya
dari sektor pangan saja. Masih ada sektor kosmetik, obat-obatan, textil,
pakaian, finansial, dan lain-lain yang tentunya akan semakin meningkatkan
pangsa pasar industri halal.
Ami hamzah juga menegaskan bahwa situasi ini merupakan peluang yang bagus
bagi HDC UNU untuk mencetak SDM yang terlatih mengenai menejemen dalam industri
halal. Apalagi di indonesia sendiri selain masyarakatnya yang sangat konsumtif,
rencananya juga akan diberlakukan sertifikasi halal untuk seluruh produk-produk
yang akan beredar.
“untuk menjadikan industri halal sukses, selain komitmen pemerintah melalui
UU yang dibuat, harus ada sdm yang terlatih khusus mengenai menejemen halal.
Saya berharap dengan adanya HDC UNU, bisa menumbuhkan SDM-SDM yang nantinya
kompeten mengenai menejeman industri halal,” ujarnya kemudian.
Dalam acara kuliah umum tersebut, juga diadakan penanadatangan nota
kesepapahaman bersama antara HDC UNU yang ditandatangani Nur Saudah Al Arifa S.
Tp., M. Sc. selaku ketua HDC UNU dan Unit Colej yang diwakili langsung oleh Amir
Hamzah BIN MD ISA. Selanjutnya HDC UNU dan Uniti Colej akan terus bersinergi
untuk terus mengampanyekan pentingnya gaya hidup halal. Sepak terjang Unity
Colej mengenai menejeman Industri Halal yang sudah mumpuni, diharapkan bisa
terus menuntun komitmen yang sebelumnya telah dicanangkan HDC UNU.
“kami berkomitmen meningkatkan awareness (kesadaran) mengenai industri
halal khusunya bagi civitas akademika UNU dan masyarakat sekitar pada umumnya.
Konsekuensinya, HDC UNU kedepanya akan
membuat program-program yang berkaitan dengan pemahaman awarenes (kesadaran) industri halal. Nanti bentuknya bisa semacam
training halal awarenes untuk mahasiswa UNU dan masyaraka sekitar,” kata Saudah
usai acara kuliah umum.
“kemudian, HDC UNU juga akan memberikan edukasi ke UMKM (usaha mikro,
kecil, dan menegah). Soalnya, di Indonesia sendiri usaha-usaha semacam ini kan
banyak sekali. Namun tidak semuanya paham terkait bagaimana alur mengatur
sertifikasi produk halal, prosedurnya seperti apa, yang disiapkan apa saja.
Nah, kedepannya inilah tugas HDC untuk memfasilitasi usaha-usaha semacam ini untuk
mau menangkap peluang industri halal ini. Sehingga produk-produk yang mereka
jual, akan tersertifikasi halal” lanjut Saudah.
Komitmen HDC UNU mencanangkan ini semua karena melihat besarnya potensi
industri halal yang pangsa pasarnya sudah mencapai 3 tliliun dollar Amerika,
serta budaya masyarakat Indonesia yang konsumtif.
Untuk diketahui, UNU sendiri adalah kampus kedua setelah UGM yang telah
memiliki lembaga HDC di Yogyakarta. Untuk itu, dengan semangat HDC UNU siap
menjadi salah satu pelopor untuk menggaungkan peluang indusrti halal yang
sekarang ini barangkali masih belum banyak dipahami masyarakat. (Red)