foto: unu-jogja.ac.id |
Kartu tanda
mahasiswa (KTM) tidak hanya sebagai identitas mahasiswa berstatus aktif,
melainkan sebagai kartu yang memiliki multifungsi. Mahasiswa menggunakan kartu
tersebut sebagai persyaratan mengikuti kejuaraan. KTM juga menjadi persyaratan
untuk mendapatkan beasiswa.
Selain itu,
mahasiswa juga mendapatkan kompensasi biaya transportasi—tarif normal menjadi
lebih ringan (Trans Jogja). Berbagai fungsi KTM, bisa menunjang aktivitas
mahasiswa, salah satunya adalah alat untuk meminjam buku di perpustakaan. Maka
dari itu, penting sekali mahasiswa memiliki kartu tersebut.
Namun, hampir
dua tahun, mahasiswa UNU Yogyakarta sebagian besar belum memiliki KTM. Sore
menuju petang, saya dan dua teman saya, Rahmad dan Ozi mendatangi Tendik. Kami
menemui Pak Irhas selaku penanggung jawab pembuatan KTM.
Sebelum Pak Irhaz sudah ada yang menghandle KTM dari pihak lain. Beliau menuturkan beberapa
kendala yang menyebabkan tersendatnya pembuatan KTM. Salah satunya adalah
adanya kerusakan sistem pemrograman di bagian IT. Produksi KTM semula berjalan
normal, sehingga sebagian mahasiswa sudah memperoleh KTM. Namun berjalannya
waktu, proses pembuatan KTM mengalami masalah, sehingga pembuatan KTM tidak
maksimal. Dengan demikian, produksi KTM mahasiswa dihentikan.
Sebelum ke
Tendik, saya juga mewawancarai secara eksklusif Syaiful selaku Ketua BEM yang
sudah demisioner, sudah ada upaya apa dari BEM atas kegelisahan sebagian besar
mahasiswa yang belum memiliki KTM. Tidak jauh-jauh dari Pak Irhas, yaitu
kendala di bagian sistem IT. Kalau kendalanya seperti itu, maka apa yang bisa
dilakukan BEM?
Sebelumnya pihak
BEM dan SEMA sudah berekonsiliasi dengan pihak Tendik untuk klarifikasi terkait
KTM. Hasilnya nihil dengan berbagai alasan dari pihak Tendik –identitas belum
lengkap atau mesin dalam perbaikan dan lain sebagainya.
Sebagai kampus
belia, seharusnya tidak harus menjadi alasan birokrasi kampus belum maksimal.
Memang secara umum, seperti itu adanya. Tetapi jika bisa lebih baik, mengapa
tidak? Tidak perlu ada pemakluman-pemakluman, jika bisa melakukan dengan
maksimal. Yang terpenting adalah konsisten dalam pembenahan.
Dana kampus
sudah turun, dan diagendakan akhir bulan Januari, KTM akan dibagikan kepada
mahasiswa angkatan 2017 dan 2018. Kami berharap itu bukan sebagai ucapan yang
bersifat spekulatif, tetapi sebagai tindakkan real dari pihak kampus. Salam
Mahasiswa!
Penulis: Annas
Sholahudin (Pimpinan Redaksi LPM Nusa)