-->
Rencana Perombakan Pengurus SEMA Karena Ada Anggota Tidak Setuju dengan Hasil Kongres KBLM
Rencana Perombakan Pengurus SEMA Karena Ada Anggota Tidak Setuju dengan Hasil Kongres KBLM

Rencana Perombakan Pengurus SEMA Karena Ada Anggota Tidak Setuju dengan Hasil Kongres KBLM

Dialog kemahasiswaan yang bertempat di Limasan UNU Yogyakarta itu lebih banyak menyoroti keputusan SEMA yang berencana merombak kepungurusan. Sebab, hal itu dianggap menghambat berjalannya organisasi yang lain...



Dialog kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Nusa UNU Yogyakarta berlangsung menegangkan. Pemaparan antar pemantik dan respon peserta sangat menarik.

Dialog ini digelar dengan menghadirkan tiga pembicara yang kompeten di bidangnya. Pembicara pertama, Budi Sutiono, PN., SE.,MM. selaku direktur kemahasiswaan UNU Yogyakarta. Pembicara kedua, Syaiful sebagai Demisioner Presiden BEM periode 2017-2018. Pembicara ketiga, Arif Rahman yang dikenal sebagai aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).  Adapun moderator dialog tersebut adalah Laila Sa’adah, Devisi Penelitian dan Pengembangan LPM Nusa.

Pimpinan Umum LPM Nusa, Ibran Rakasiwi menyampaikan bahwa dialog ini diselenggarakan dalam rangka menjawab tanda tanya mahasiswa akan lembaga kemahasiswaan yang sedang berada dalam posisi tak menentu.

“Diskusi ini dilaksanakan biar temen-temen tau seperti apa sebenarnya yang terjadi dan mau diarahkan kemana lembaga kemahasiswaan kita ini. Biar mahasiswa mendengar sendiri penjelasan dan pengarahan dari Direktur kemahasiswaan. Sehingga tidak perlu bisik-bisik di belakang.” Demikian Ibran menjelaskan.

Arif Rahman yang memantik pertama kali memaparkan kronologi serta dinamika lembaga kemahasiswaan di UNU Yogyakarta. Menurutnya setelah kongres Keluarga BesarLembaga Mahasiswa (KBLM) UNU Yogyakarta pada Januari lalu, seharusnya SEMA sudah mulai bergerak mengawal berjalannya Pemilu Raya.

Pihaknya menyayangkan jika SEMA memutuskan untuk mengutamakan perombakan kepengurusan. Lagipula lanjut Arif, dalam Kongres KBLM yang merupakan keputusan tertinggi tersebut telah diputuskan bahwa periode SEMA adalah dua tahun.

Arif menduga bahwa ada pihak tertentu yang mempunyai kepentingan, sehingga berencana mengubah keputusan yang telah disepakati bersama dalam kongres KBLM. Menurutnya, seharusnya pembina kemahasiswaan peka terhadap persoalaan ini. Sehingga tidak perlu merombak kepengurusan yang itu sama saja dengan mengubah hasil kongres.

Budi selaku Direktur Kemahasiswaan menyampaikan bahwa, keputusan perombakan ini belum final. Ketidaksetujuan terhadap hasil kongres ini muncul karena diantara pengurus SEMA yang lama menyampaikan bahwa pernah ada musyawarah internal di kepengurusan mereka yang memutuskan bahwa periode SEMA satu tahun.

“Itulah persoalannya, pak. kita tidak bisa menyamakan keinginan semua orang. Maka patokannya adalah aturan. Aturan yang telah disepakati bersama adalah hasil kongres. Terkait periode SEMA juga sudah dibahas dalam kongres. Jadi harusnya patokannya adalah hasil kongres” sanggah Arif.

Hal itu juga diaminkan oleh peserta lain dalam dialog kemahasiswaan tersebut. Banyak pihak di forum tersebut berpendapat bahwa hasil kongres adalah keputusan tertinggi KBLM dan telah disepakati bersama pada Januari lalu. Sehingga menjadi aneh apabila tiba-tiba akan dibatalkan hanya karena ada orang di internal SEMA yang tidak setuju dengan keputusan tersebut.

Dialog kemahasiswaan yang bertempat di Limasan UNU Yogyakarta itu lebih banyak menyoroti keputusan SEMA yang berencana merombak kepungurusan. Sebab, hal itu dianggap menghambat berjalannya organisasi yang lain. Dengan konflik internal SEMA tersebut, KPU-M menjadi fakum sehingga Pemilu Raya untuk memilih Presiden Mahasiswa menjadi terhambat. Padahal masa jabatan pengurus BEM periode 2017-2018 telah berakhir 30 November 2018. Hamun hingga saat ini, pemilihan  Presiden BEM periode 2018-2019 belum terbentuk.

Di akhir dialog, Budi menegaskan kembali bahwa rencana perombakan pegurus SEMA belum final. Pihaknya juga berharap agar persoalan ini segera dapat diselesaikan.

“Saya sampaikan kembali, keputusan ini belum final. Besok (Selasa, 26/02) mau ada rapat internal SEMA. Kita tunggu hasilnya” Jelas budi.

Berdasarkan usul dari peserta dialog kemahasiswaan, dalam waktu dekat LPM Nusa juga akan menggelar audiensi dengan mengundang pengurus SEMA serta seluruh organisasi yang ada di UNU Yogyakarta berikut direktur bidang kemahasiswaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lebih jelas letak persoalannya. Sehingga informasi yang diterima oleh mahasiswa jelas dari sumber yang bersangkutan. (Red.)

Baca juga: