Debat kandidat Capresma Jum’at (12/04) berlangsung seru. Debat
dimulai pukul 10.00 WIB., hingga menjelang Shalat Jum’at. Masing-masing kandidat baik kandidat nomor
urut 01 Badruttamam, maupun kandidat nomor urut 02 Moch. Fatkhul Mujib.
Mulai pembukaan hingga pemaparan visi-misi dan tanya jawab antar
calon, acara debat berlangsung dengan santai. Namun ketika memasuki tanya jawab
dari audiens, acara debat berlangsung semakin seru.
Keseruan itu dipantik dengan pertanyaan Arif Rahman yang meminta
penjelasan dasar verifikasi administrasi sehingga calon nomor urut 02 Moch.
Fatkhul Mujib dapat lolos sebagai calon. Sebab menurutnya, Mujib merupakan
Sekretaris Sema. Sehingga Arif merasa perlu untuk memperjelas status Mujib.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ketua KPUM, Zubair menjawab bahwa
verifikasi telah dilakukan berdasarkan koordinasi dengan Sema dan Panwaslu
(Pengawas Pemilu).
“Terkait status Mas Mujib ini kemarin kami sudah menanyakan kepada
Sema dan Panwaslu. Sema menyatakan bahwa Mas Mujib ini sudah mengundurkan diri
dari Sema. Karna sudah ada penjelasan seperti itu maka kami dari KPUM
meloloskan. Agar lebih jelas monggo bisa dijelaskan Ketua Sema mumpung
sama-sama ada di sini,” Ungkap Zubair.
Rizan, Ketua Sema yang baru (Periode 2018-2019) menjelaskan bahwa
Mujib telah mengajukan pengunduran diri sebagai pengurus Sema menjelang batas
akhir pendaftaran. Karena itulah ketika rapat koordinasi dengan KPUM dan
Panwaslu pihaknya menyetujui apabila Mujib dianggap lolos administrasi sebagai
bakal Capresma.
Mendapatkan penjelasan
tersebut, Arif menyatakan ada logika yang patah dalam keputusan tersebut.
“SK itu dibuat oleh Direktur Kemahasiswaan. Karena itu kalau mau mundur
harusnya ada SK lagi dari Direktur Kemahasiswaan yang menyatakan bahwa Mas
Mujib ini mundur. Kalau tidak, ya belum mundur namanya,” Kata Arif.
Direktur Kemahasiswaan, Budi Sutiono PN., SE.,MM. yang juga hadir
dalam acara tersebut menjelaskan bahwa dirinya tidak diberitahu tentang
pencalonan Mujib.
Pernyataan tersebut ditanggapi kembali oleh Arif bahwa kenyataan
tersebut semakin memperjelas pandangannya bahwa memang ada aturan dan etika
organisasi yang ditabrak dalam penyelenggaraan Pemilwa kali ini. Pihaknya
mengancam apabila Mujib tetap diloloskan maka Fakultas Ekonomi akan menarik
kandidat 01 untuk mundur dari kontestasi. Namun Zubair selaku Ketua KPUM
berusaha ‘menawar’.
“Tentang Mas Mujib ini masih pengurus atau tidak di Sema itu kami
sudah konfirmasi sama Ketua Sema. Saya selaku Ketua KPUM sudah menjalankan
verifikasi sesuai prosedur. Karna katanya Ketua Sema Mas Mujib bukan pengurus
Sema ya kami loloskan karna persyaratan yang lainnya sudah lengkap. Jadi
tolonglah kalau ini kandidatnya kurang satu nanti perpanjangan lagi. Saya dari
KPUM merasa dipermainkan gitu,” Ujar Zubair.
“Kita bersepakat bahwa pesta demokrasi ini harus jalan. Tetap aja
waktu dan mekanismenya sesuai yang sudah dibuat oleh KPUM. Hanya saja karna Mas
Mujib ini administrasinya ada yang tidak lengkap berarti seharusnya dia tidak
lolos. Jadi opsinya nanti tetap Pemilu Raya tapi melawan kotak kosong. Kalau Mas
Mujib tetap diloloskan padahal cacat administrasi ya kami dai Fakultas Ekonomi
(FE) yang telah mengusung saudara Badruttamam akan menarik Badruttamam dari
kontestasi Pemilu ini. Silahkan dilanjut, tapi tanpa kami,” demikian Arif
mengancam.
Karena waktu mendekati shalat juma’at, maka acara dijeda dan baru
dimulai kembali pukul 15.00 WIB. Pada musyawarah kedua, menurut pantauan LPM
Nusa, peserta yan hadir tidak sebanyak ketika sebelum watu Shalat Jum’at. Kandidat
01 Badruttamam didampingi oleh Arif Rahman, Isra Rustam (Qiv Vizaz) dan Danu
Setiawan. Semuanya dari Fakultas Ekonomi. Sementara kandidat 02 Moch. Fatkhul
Mujib tidak terlihat ada yang mendampingi.
Dalam forum tersebut dibahas kembali terkait kurangnya administrasi
kandidat 02. Ketua KPUM kembali ‘menawar’ agar dimaklumi dengan alasan bahwa
kampus UNU Yogyakarta masih baru. Namun tawaran itu kembali mendapat penolakan
dari kubu 01.
Setelah diskusi Panjang, maka diputuskan bahwa Pemilwa kali ini
dijalankan dengan pencoblosan melawan kotak kosong. Sebab sejak Januari lalu
sudah tiga kali pembukaan pendaftaran Capresma, namun hanya 3 mahasiswa yang
mendaftar. Adapun yang memenuhi seluruh persyaratan seperti yang ditentukan,
hanya Badruttamam. Karena itulah dalam forum tersebut disepakati untuk
pencoblosan melawan kotak kosong. Moch. Fatkhul Mujib selaku kandidat 02
menyatakan legowo dirinya batal lolos menjadi kandidat Presma periode 2018-2019.
“Dulu saya di Sema yang membuat aturan. Kalau saya melanggar aturan
kan malu nanti. Jadi saya legowo, ndak apa-apa saya tidak lolos sebagai
kandidat,” Ujar Mujib. (Red).