NUSA PERS - "Listrik hanya menyala empat jam selama 24 jam, anak-anak menderita dengan berbagai penyakit baru oleh sebab terlalu banyaknya mesiu dan bangkai senjata Israel yang memicu rusaknya udara Palestina". Ungkap Achmad Munjid dalam seminar bertajuk kuliah umum pada hari Jumat, 1/12/23 di lantai 5 Hall UNU Jogja.
Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Dirasah Islamiyah ini mencoba menguraikan dan menyibak akar dan muara konflik antara Palestina dan Israel. Dimulai dari Bangsa Yahudi yang ber-diaspora di berbagai Negara, hingga sampai pada seruan untuk kembali ke bukit Zion yang digagas oleh Theodor Herzl.
Mengusung tema "Konflik Palestina-Israel; Perspektif Trilogi Ukhuwah (Diniyyah, Wathaniyyah, dan Insaniyyah) ". Kuliah umum ini tidak luput dari upaya melihat bagaimana konflik Palestina-Israel dari perspektif Ukhuwah keagamaan, ukhwah kenegaraan dan ukhwah kemanusiaan.
Menurut Ahmad Munjid terdapat banyak alasan yang bisa disuguhkan ketika dihadapkan pada pertanyaan kenapa harus diadakan diskusi soal Palestina-Israel. Jawabannya, adalah karena kita adalah manusia yang ikut bertanggung jawab jika kita masih memiliki rasa dan nurani kemanusiaan (ukhwah Insaniyyah), kedua adalah karena kita bernegara sebagaimana yang tertera dalam UUD 1945 bahwasanya kemerdekaan adalah hak segala bangsa (Ukhwah wathaniyyah) dan yang terakhir kita juga beragama (Ukhwah Diniyyah).
Figur yang juga merupakan Dekan Fakultas Dirasah Islamiyyah ini juga memberikan tawaran solusi atas konflik yang terjadi pada Palestina-Israel.
Dalam pandangannya, Mulanya solusi yang dapat dianggap paling masuk akal adalah "Two state solution sebagaimana yang ditawarkan oleh PBB. Namun hari ini solusi itu adalah mustahil. Karena tanah Palestina semakin digerus oleh Israel.
"Dari sejak letusan pertama konflik Palestina-Israel, terdapat kurang lebih delapan resolusi namun semuanya gagal termasuk resolusi 1881 PBB".
Menurut Ahmad Munjid solidaritas adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan. "Hanya dengan tekanan Internasional Israel akan bisa belajar menghentikan agresi-agresi Militer," Jelas Ahmad Munjid
Selain Ahmad Munjid, pada Kuliah Umum ini juga menghadirkan satu pemateri lainnya yang merupakan pemerhati Timur Tengah yakni Ibnu Burdah. Dalam sesinya ia menjelaskan bagaimana media massa memberitakan konflik Palestina-Israel. Ada beberapa media yang pro pada Fattah, media yang pro pada Palestina tapi kontra Hamas dan beberapa media yang pro pada Israel.
Sementara di sela-sela acara ini juga diedarkan beberapa kotak donasi untuk Palestina yang akan disalurkan pada Palestina melalui Lazisnu Daerah Istimewa Yogyakarta. Hingga acara berakhir total dana yang terkumpul mencapai 4.319.700.(*)
Penulis | Hanif Muslim | Editor | Nur Lailis Saadah |