Rabu pagi bertepatan dengan puncak resepsi peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) Kampus yang memiliki tagline "The Leading Profesional Hub-Univerity" ini resmi memiliki gedung terpadu dengan orientasi masa depan.
Peresmian gedung yang diberi nama Jokowi Tower ini dihadiri sejumlah pejabat-pejabat publik dalam negeri sekaligus tokoh-tokoh penting delegasi dari Uni Emirat Arab. Dianggap sebagai kampus yang memiliki progresivitas yang cukup tinggi. Kampus dengan sembilan lantai ini menuai apresiasi positif dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Sultan Hamengkubuwana X dan beberapa tokoh penting lainnya.
Dalam sambutannya, Jokowi menuturkan bahwasanya "UNU Jogja ini adalah sebuah lompatan kemajuan 50 tahun ke depan bagi NU, UNU Jogja bukan dirancang untuk biasa-biasa saja. UNU Jogja harus disiapkan menjadi luar biasa, menjadi lokomotif lompatan kemajuan bagi lembaga-lembaga penguruan tinggi NU (LPTNU) secara nasional,".
"Tadi saya sudah melihat, saya kaget juga melihat ada yang belajar mengenai robotika, belok sebelah kanan belajar lagi mengenai bitcoin. Belok ke sebelah kiri lagi ada yang belajar mengenai reksadana dan investasi. Ada juga yang belajar Artificial Intellegen ini semua adalah sebuah lompatan," Lanjut Jokowi.
Sementara, Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutannya ia memberikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pengembangan pendidikan melalui pembangunan UNU Jogja. Ia juga memberikan ajakan dan dorongan penting kepada segenap Civitas UNU Jogja. "Mari kita ciptakan peradaban, diterangi pendidikan sebagai obor kehidupan menuju masyarakat toleran, maju dan berkeadaban. Mari bersatu dalam visi, diiringi semangat yang terpancar dari gedung terpadu UNU Jogja," Tuturnya.
Kampus UNU Jogja adalah sebuah mimpi masa depan, harapan bagi NU, kampus ini didesain untuk menjawab tantangan yang akan datang, menjawab semua hal yang diperlukan di masa depan (Future Oriented). Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menurutnya, "UNU Jogja adalah rupa masa depan. Kami sengaja mengundang para pengurus dan Kyai dari seluruh Indonesia supaya melihat tentang mimpi masa depan itu seperti apa. Di tempat ini (UNU Jogja) sekarang kita perlihatkan tentang gambar masa depan itu," Terangnya.
Senada dengan Ketum PBNU. KH Miftahul Achyar, sebagian Rais 'Aam PBNU juga ia turut memberikan apresiasi kepada UNU Jogja. Dengan mengutip perkataan Ronggowarsito, "Akeh wong pinter podo keblinger" Menurutnya, Untuk tidak keblinger harus "bismi rabbik" (QS. Al Alaq ayat 01). Karena "bismi rabbik" adalah kebenaran, sementara benar dan pinter adalah dua hal yang harus senantiasa selalu berdampingan. Dan ini adalah Cita-cita yang akan dilahirkan UNU Jogja ini.
Yang tak kalah penting, UNU Jogja juga merupakan simbol bagi persahabatan (persaudaraan) sebagaimana yang disampaikan oleh Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA), Suhail Mohamed Al Mazrouei, menurutnya, "UNU Jogja adalah bagian dari sejarah besar sebagai ruang bagi pengetahuan yang tumbuh di antara kedua Negara kita Indonesia dan Uni Emirat Arab". (*)
Penulis | Hanif Muslim | Editor | Lailis | Gambar| Ibrahim