LPM NUSA- Bagi mahasiswa yang akan mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke depan harus mempertimbangkan kampus tujuan minimal baik sekali. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Tata Kelola Akademik, Harisna Hikmah, S.pd., M.pd dalam Sosialisasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) di Ruang Pre-Function Hall Lt. 5 Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Rabu (29 /05) kemarin.
Harisna mengatakan bahwa Universitas akan benar-benar fokus untuk mempertemukan mahasiswanya yang akan mengikuti PMM, terutama bagi tujuanya daerah Papua. Ia mencontohkan Universitas seperti di Papua masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam hal fasilitas kampus dan daerah, sehingga memberatkan bagi mahasiswa dan asal kampus terkait administrasi. Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi Universitas sebelumnya, mahasiswa banyak terlambat administrasi, bahkan tidak dapat mengikuti proses perkuliahan dengan baik karena segala sesuatu masih dilakukan dengan manual karena fasilitas yang tidak memadai.
“...tapi imbasnya ternyata kegiatan akademiknya sangat kurang, akhirnya di UNU seharusnya dia bisa belajar atau start dengan 20 SKS, takutnya di sana mata kuliahnya sering kosong, KRS-nya (masih) manual,” jelas Harisna.
Selain itu, hadir pula Managing Director Laboratorium Sosial, Saeroni S.Ag., MH yang memaparkan terkait Laboratorium Sosial (LABSOS). Ia memberkan kepada mahasiswa yang akan mengikuti LABSOS, bahwa Universitas telah menyediakan beberapa tempat tujuan yang akan dipilih oleh mahasiswa sendiri dengan maksimal per kelompok 5-7 orang dan minimal terdiri dari dua prodi atau fakultas.
____________
Penulis : Suldi
Desain : Diyah
Foto : Mauladi